PENILAIAN PEMBELAJARAN KISI-KISI SOAL


ARTIKEL PENILAIAN PEMBELAJARAN
KISI-KISI SOAL


Disusun Oleh :

1.      Teguh                                   15410158
2.      Laily Nur Hafidlah              15410159
3.      Fihotur Rofiah                     15410162
4.      Sulistyowati                         15410163
5.      Ratri Dwi Mareta                 15410164       





PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA
FAKULTAS  PENDIDIKAN BAHASA DAN SENI
UNIVERSITAS PGRI SEMARANG
2017



KATA PENGANTAR

Puji syukur atas kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan Rahmat-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan artikel ini. Penulisan artikel ini merupakan tugas mata kuliah  Penilaian Pembelajaran di Universitas PGRI Semarang .
            Dalam penulisan artikel ini penulis merasa masih banyak kekurangan baik pada teknis penulisan maupun materi mengingat akan kemampuan dari penulis itu sendiri. Untuk itu kritik dan saran dari semua pihak sangta kami harapkan demi penyempurnaan pembuatan artikel ini.
            Dalam penulisan artikel ini, penulis menyampaikan terima kasih kepada pihak  yang membantu dalam menyelesaikan makalah ini, khususnya kepada Bapak Mukhlis, S. Pd., M.Pd. selaku dosen mata kuliah Penilaian Pembelajarann yang telah memberikan tugas dan petunjuk kepada penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan  tugas ini.


Semarang, 28 September 2017

Penulis







BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang
                 Dalam kegiatan pembelajaran kegiatan yang paling penting adalah melakukan tes, karena dengan melakukan tes, seorang guru dapat mengetahui sejauh mana kemampuan siswa dalam memahami materi yang telah dipelajari.    Dalam penyusunan soal-soal tes terkadang guru mengalami kesulitan, karena dalam pembuatan soal tersebut diperlukan berbagai pertimbangan agar soal yang dibuat tidak terlalu sulit, terlalu mudah dan emmbingungkan peserta didik ketika hendak menjawab soal-soal tersebut.
                 Dalam penyususnan tes prestasi hal yang paling penting yang harus dimiliki yaitu validitas soal-soal yang akan diujikan kepada peserta didik. Untuk memudahkan guru dalam penyusunan tes maka diperlukan pembuatan kisi-kisi (tabel spesifikasi).

B.    Rumusan Masalah
Dalam pembuatan makalah ini kami membatasinya kepada beberapa pertanyaan yaitu:
1.            Apa konsep kisi-kisi?
2.            Apa tujuan dari kisi-kisi soal ?
3.      Bagaimana langkah-langkah menyusun kisi-kisi soal?
4.      Bagaimana contoh penerapan kisi-kisi soal?

C.    Tujuan
Tujuan dari pembuatan makalah ini adalah untuk:
1.            Mengetahui konsep kisi-kisi
2.            Mengetahui tujuan kisi-kisi
3.      Mengetahui langkah-langkah menyusun kisi-kisi soal
4.      Mengetahui contoh penerapan kisi-kisi soal

BAB II
PEMBUATAN KISI-KISI

A.     Pengertian Kisi-kisi

Kisi-kisi adalah suatu format atau matriks yang memuat kriteria tentang soal-soal yang diperlukan atau yang hendak disusun. Kisi-kisi juga dapat diartikan test blue-print atau table of specification merupakan deskripsi kompetensi dan materi yang akan diujikan. Wujudnya adalah sebuah tabel yang memuat tentang perincian materi dan tingkah laku beserta imbangan/proporsi yang dikehendaki oleh penilai. Tiap kotak diisi dengan bilangan yang menunjukkan jumlah soal (Suhasimi, 2007:185). Tujuan penyusunan kisi-kisi adalah untuk menentukan ruang lingkup dan sebagai petunjuk dalam menulis soal. 


B.     Tujuan Kisi-kisi

1.     Panduan/pedoman dalam penulisan soal  yang hendak disusun
Pedoman penulisan soal meurupakan aspek tepenting ketika guru hendak memberikan soal kepada siswa, pedoman tersebut akan menjadi acuan bagi guru dalam penulisan soal sehingga akan memudahkan dalam pembuatan soal.
2.     Penulis soal akan menghasilkan soal-soal yang sesuai dengan tujuan tes.
Tes merupakan bahan evaluasi guru terhadap keberhasilan peserta didik dalam pembelajaran yang disampaikan, guru dalam mengevalusi peserta didik akan memberikan soal tes evaluasi yang bermacam-macam sesuai dengan tujuan pencapaian evalusi terhadap pembelajaran tertenu. Dalam pembuatan soal yang menggunakan kisi-kisi, penulis akan menghasilkan soal-soal yang sesuai dengan tujuan tes.
3.            Penulis soal yang berbeda akan menghasilkan perangkat soal yang relatif sama, dari segi tingkat kedalaman dan segi cakupan materi yang ditanyakan.
4.            Penulisan kisi-kisi berfungsi untuk menyelaraskan perangkat soal, sehingga hal ini juga akan mempermudah dalam proses evaluasi.
Syarat kisi-kisi yang baik
1.   Mewakili isi kurikulum/kemampuan yang akan diujikan;
2.   Komponen-komponen rinci, jelas, dan mudah dipahami;
3.   Soal-soalnya dapat dibuat sesuai dengan indikator dan bentuk soal yang ditetapkan
C.     Langkah-langkah menyusun kisi-kisi soal
1.      Penentuan dan penyebaran soal
Sebelum menyusun kisi-kisi dan butir soal perlu ditentukan jumlah soal setiap kompetensi dasar dan penyebaran soalnya. Untuk lebih jelasnya, perhatikan contoh penilaian akhir semester berikut ini.
Contoh penyebaran butir soal untuk penilaian akhir semester ganjil

No

Kompetensi
Dasar

Materi
Jumlah soal tes tulis
Jumlah soal
Praktik
PG
Uraian
1
1.1 ............
...........
6
--
--
2
1.2 ............
...........
3
1
--
3
1.3 ............
...........
4
--
1
4
2.1 ............
...........
5
1
--
5
2.2 ............
...........
8
1
--
6
3.1 ............
...........
6
--
1
7
3.2 ...........
...........
--
2
--
8
3.3 ..........
...........
8
--
--
Jumlah soal
40
5
2
                                               

2.      Penyusunan kisi-kisi soal
      Kisi-kisi (test blue-print atau table of specification) merupakan deskripsi kompetensi dan materi yang akan diujikan. Tujuan penyusunan kisi-kisi adalah untuk menentukan ruang lingkup dan sebagai petunjuk dalam menulis soal. Kisi-kisi dapat berbentuk format atau matriks seperti contoh berikut ini.
                 Penulisan kisi-kisi soal adalah kerangka dasar yang dipergunakan untuk penyusunan soal dalam evaluasi proses pendidikan dan pembelajaran. Dengan kisi-kisi soal ini, maka seorang guru dengan mudah dapat menyusun soal-soal evaluasi. Kisi-kisi soal inilah yang memberikan batasan guru dalam menyusun soal evaluasi.
                 Dengan kisi-kisi penulisan soal maka tidak akan terjadi penyimpangan tujuan dan sasaran dari penulisan soal untuk evaluasi penulisan soal. Guru hanya mengikuti arah dan isi yang diharapkan dalam kisi-kisi penulsan soal yang dimaksudkan.
KISI-KISI PENULISAN SOAL

a.       Jenis sekolah              :                                              
b.      Mata pelajaran           :                                              
c.       Kurikulum                 :                                              
d.      Alokasi waktu           :  
e.       Jumlah soal                :
f.       Bentuk soal/tes          :
g.      Penyusunan               :
No.
Standar Kompetensi
Kompetensi Dasar
Kls/
smt
Materi
pokok
Indikator soal
Nomor
Soal





1
2
3
4
5
6

Keterangan:
                 Isi pada kolom 2, 3. 4, dan 5 adalah harus sesuai dengan pernyataan yang ada di dalam silabus/kurikulum. Penulis kisi-kisi tidak diperkenankan mengarang sendiri, kecuali pada kolom 6.
Dalam penulisan kisi-kisi soal, guru harus memperhatikan hal-hal berikut:
1.      Nama sekolah
Nama sekolah ini menunjukkan tempat penyelenggaraan pendidikan dan pembelajaran yang akan dievaluasi proses pembelajarannya. Ini merupakan identitas sekolah.
2.      Satuan pendidikan
Satuan pendidikan menunjukkan tingkatan pendidikan yang menyelenggarakan proses pendidikan dan akan dievaluasi. Satuan pendidikan ini  misalnya SD, SMP, SMA/SMK.
3.       Mata Pelajaran
Mata pelajaran yang dimaksudkan dalam hal ini adalah mata pelajaran yang akan dibuatkan kisi-kisi soal dan dievaluasi hasil belajar anak-anak. Misalnya Bahasa Indonesia.
4.      Kelas/semester
Kelas/semester menunjukkan tingkatan yang akan dievaluasi, dengan mencantumkan kelas atau semsester ini, maka kita semakin tahu batasan materi yang akan kita jadikan soal evaluasi proses.


5.      Kurikulum acuan
Seperti yang kita ketahui model kurikulum di negeri ini selalu berganti, akhirnya ada tumpah tindih antara kurikulum yang digunakan dan kurikulum baru. Untuk hal tersebut maka kita informasikan kurikulum yang digunakan dalam penyusunan kisi-kisi penulisan soal. Misalny, KTSP.
6.      Alokasi waktu
Alokasi waktu ini ditulis sebagai penyediaan waktu untuk penyelesaian soal. Dengan alokasi ini, maka kita dapa memperkirakan kesulitan soal. Dan jumlah soal yang harus dibuat guru agar anak-anak tidak kehabisan waktu saat mengerjakan soal.
7.      Jumlah soal
Jumlah soal menunjukkan berapa banyak soal yang harus dibuat dan dikerjakan anak-anak sesuai dengan jatah alokasi waktu yang sudah dikerjakan untuk ujian bersangkutan. Dalam hal ini guru sudah memperkirakan penggunaan waktu untuk masing-masing soal.
8.      Bentuk Soal
Diisi secara rinci, misalkan pilihan ganda 25, isian/esai 15 dan uraian 5.
9.      Penulis/guru mata pelajaran
Ini menunjukkan identias guru mata pelajaran atau penulis kisi-kisi soal. Hal ini sangat penting untuk mengetahui tingkat kelayakan seseorang dalam penuisan kisi-kisi dan soalnya.
10.  Standar kompetensi
Standar kompetensi menunjukan kondis standar yang akan dicapai oleh peserta didik setelah mengikuti proses pendidikan dan pembelajaran. Dengan standar kompetensi ini maka guru dan anak didik dapat mempersiapakan segala yang harus dilakukan.
11.  Kompetensi dasar
Kompetensi dasar menunjukkan hal yang seharusnya dimiliki oleh anak didik setelah mengikuti proses pendidikan dan pembelajaran. Dalam penulisan kisi-kisi soal aspek ini kita munculkan untuk mengevaluasi tingkat pencapaiannya.
12.  Materi pelajaran
Ini menunjukkan semua materi yang  diberkan untuk proses pendidikan dan pembelajaran. Dalam penulisan kisi-kisi soal, aspek ini merupakan batasan isi dari materi pelajaran yang kita jadikan soal.
Penentuan materi (bahan ajar) yang akan diambil disesuaikan dengan indikator yang akan disusun. Untuk pembuatan soal, kita harus bisa memilih materi esensial yang akan dikeluarkan dalam tes. Untuk memilih materi esensial kita dapat berpatokan pada kriteria-kriteri berikut ini:
a.       Merupakan materi lanjutan
b.      Pendalaman dari satu materi yang sudah dipelajari sebelumnya
c.       Merupakan materi penting yang harus di kuasai oleh siswa
d.      Merupakan materi yang sering di perlukan
e.       Untuk mempelajari bidang studi lain
f.       Merupakan materi yang berkesinambungan yang terdapat pada semua jenjang kelas
g.      Marupakan materi yang memiliki nilai terapan dalam kehidupan sehari-hari
13.  Indikator soal
Indicator soal menunjukan perkiraan kondisi yang diambil dalam soal ujian. Indicator dikembangkan sesuai karakteristik siswa, mata pelajaran, satuan Pendidikan, potensi daerah dan dirumuskan dengan kata kerja oprasional yang terukur atau dapat di observasi. Syarat-syarat indicator yang baik:
a.       Memuat ciri-ciri kompetensi dasar yang akan diukur
b.      Memuat kata kerja oprasional yang dapat diukur
c.       Berkaitan dengan materi bahan ajar yang dipilih
d.      Dapat di buatkan soalnya
Teknik perumusan indicator:
a.       Bila soal terdapat stimulus, maka rumusan indiktornya: “Disajikan……, siswa dapat menjelaskan…..”
b.      Bila soal tidak terdapat stimulus, maka rumusan indikatorny: “siswa dapat membedakan……”
Contoh indicator soal:
Disajikan sebuah teks report tentang hewan, siswa menentukan gambaran umum teks tersebut dengan tepat.
Keterngan:
Teks berwarna biru: condition ( kondisi atau keadaan)
            Teks berwarna Hitam: audience (peserta)
Teks berwarna merah: behavior (rangsang tanggap atau stimulus-respon)
Teks berwarna ungu : degree ( tingkat )

14.  Bentuk soal
Bentuk soal yang dimaksudkan adalah subjektif tes atau objektif tes. Untuk memudahkan kita dalam menyusun soal, maka kita harus menentukan bentuk  dalam setiap materi pelajaran yang kita ujikan dalam proses evaluasi.
15.  Nomor soal
Nomor soal menunjukkan urutan soal untuk materi atau soal yang guru buat. Dalam hal ini, setiap standar kompetensi dan kompetensi dasar, penulisan nomor soal dikisi-kisi penulisan soal tidak selalu berurutan.guru dapat menulis secara acak. Misalnya,  standar kompetensi A dan komptensi dasar A1 dapat saja diletakkan pada nomor 3 dan seterusnya sehingga tidak selalu standar kompetensi pertama dan kompetensi dasar pertama harus diurutkan di nomor satu.





D.     Contoh Penerapan Kisi-Kisi Soal
1.      Kartu soal

2.      Contoh kisi-kisi soal

Kelas/Semester  : IX/1                                                     Jumlah Soal: 50
Kurikulum acuan : 2013 + revisi 2013                             Penulis: Hidayat, S.Pd

KI 1: Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya
KI 2: Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (toleransi, gotong royong), santun, percaya diri, dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan keberadaannya
KI 3: Memahami pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural) berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya terkait fenomena dan kejadian tampak mata
KI 4: Mencoba, mengolah, dan menyaji dalam ranah konkret (menggunakan, mengurai, merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak (menulis, membaca, menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai dengan yang dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut pandang/teori.
No. Urut
Kompetensi Dasar
Materi
Indikator Soal
Bentuk Soal
No. Soal

3.1 Memahami teks eksemplum, tanggapan kritis, tantangan, dan rekaman percobaan baik melalui lisan maupun tulisan
mengidentifikasi teks eksemplum teks eksemplum
Disajikan wacana siswa bisa menyimpulkan klasifikasi teks deskrifsi, struktur teks deskripsi: Abstrak, orientasi, insiden, interpretasi, koda
PG
1,2',4

Struktur teks eksemplum
menentukan struktur teks eksemplum dengan tepat
PG
3

menyusun teks eksemplum
melanjutkan cerita yang rumpang dengan koda  yang tepat
PG
5

3.4 Mengidentifikasi kekurangan teks eksemplum, tanggapan kritis, tantangan, dan rekaman percobaan berdasarkan kaidah-kaidah teks baik melalui lisan maupun tulisan
menyusun teks eksemplum
menyusun bagian bagian cerita eksemplum nonfiksi
PG
6

menelaah dan merevisi teks eksemplum
merevisi teks eksemplum dengan menemukan penggunaan kata nonbaku
PG
7

ciri kebahasaan teks eksemplum
disajikan petikan teks eksemplum  peserta didik menemukan kalimat kompleks
PG
8

4.2 Menyusun teks eksemplum, tanggapan kritis, tantangan, dan rekaman percobaan sesuai dengan karakteristik teks yang akan dibuat baik secara lisan maupun tulisan
membedakan teks eksemplum
membedakan jenis teks eksemplum dan teks fabel ditinjau dari strukturnya
PG
9

ciri kebahasaan teks eksemplum
menentukan kalimat majemuk setara (KMS)
PG
10

strurtur teks tanggapan kritis
disajikan sebuah teks PD menentukan bagian tanggapan negatif teks tanggapan Kritis
PG
11

4.3 Menelaah dan merevisi teks eksemplum, tanggapan kritis, tantangan, dan rekaman percobaan sesuai dengan struktur dan kaidah teks baik secara lisan maupun tulisan
Pemahaman Isi Teks Hasil  tanggapan kritis
disajikan sebuah teks PD menentukan bagian isi salah satu paragraf teks tanggapan Kritis
PG
12

Pemahaman Isi Teks Hasil eksemplum
disajikan sebuah teks PD menentukan ringkasan teks tanggapan Kritis
PG
13


menyusun teks  tanggapan kritis
disajikan teks eksemplum acak peserta didik bisa menyusun teks eksemplum dengan tepat
PG
14

4.4 Meringkas teks eksemplum, tanggapan kritis, tantangan, dan rekaman percobaan  baik secara lisan maupun tulisan
maupun tulisan
ciri kebahasaan teks eksemplum
disajikan petikan teks tanggapan kritis PD bisa menentukan rujukan kata
PG
15

Pemahaman Isi Teks Hasil eksemplum
menentukan makna tersurat dari suatu petikan teks
PG
16

ciri kebahasaan teks eksemplum
menentukan konjungsi antarkalimat
PG
17


meringkas teks eksemplum
membuat rangkuman/ringkasan  teks
PG
18


ciri kebahasaan teks eksemplum
menentukan kalimat tunggal dalam petikan suatu paragraf teks eksemplum
PG
19.38


Ciri Bahasa teks eksemplum
menentukan pilihan kalimat tunggal atau KMB
PG
20


menangkap makna teks eksemplum
menentukan makna  konjungsi pada KMB
PG
21


menelaah/revisi teks (struktur dan kaidah kebahasaan)
memilih paragraf bagian interpretasi nonfiksi dari teks eksemplum
PG
22


menelaah/revisi teks (struktur dan kaidah kebahasaan)
memilih paragraf bagian insiden dari teks eksemplum
PG
23


Ciri Bahasa teks eksemplum
menemukan kata acuan /rujukan dari suatu petikan teks eksemplum
PG
24


mengidentifikasi teks eksemplum teks eksemplum
disajikan  suatu teks  siswa bisa menentukan nama  bagaian tes eksemplum tersebut
PG
25


menyusun teks eksemplum
disajikan petikan teks eksemplum rumpang siswa bisa melanjutkan bagian interpretasi
PG
26


meringkas teks eksemplum
disajikan teks eksemplum fiksi siswa menyimpulkan  jenis cerita fiksi
PG
27


Struktur teks eksemplum
memilih paragraf bagian interpretasi fiksi dari teks eksemplum
PG
28


menyusun teks eksemplum
menyusun langkah langkah menulis teks tanggapan kritis
PG
29


menyusun teks eksemplum
menyusun teks tanggapan kritis
PG
30


menelaah/revisi teks (struktur dan kaidah kebahasaan)
menentukan makna/isi  teks  tanggapan kritis
PG
31


struktur teks tanggapan kritis
menentukan bagian penegasan ulang teks tanggapan kritis
PG
32


struktur teks tanggapan kritis
menentukan struktur teks tanggapan kritis
PG
33


Ciri Bahasa teks tanggapan kritis
menentukan ciri kebahasaan dari teks tanggapan kritis
PG
34


struktur teks tanggapan kritis
menentukan bagian resume teks tanggapan kritis
PG
35


Ciri Bahasa teks tanggapan kritis
menentukan pernyataan mendukung/menguatkan dari teks tanggapan kritis
PG
36.43


Ciri Bahasa teks tanggapan kritis
menentukan pernyataan yang menolak dari teks tanggapan kritis
PG
37


membedakan teks tanggapan kritis
mebedakan struktur teks tanggapan kritis dengan teks diskusi
PG
39


Ciri Bahasa teks tanggapan kritis
menentukan argumen mendukung dari suatu topik teks eksemplum
PG
40


menangkap makna teks tanggapan kritis
menentukan isi/pokok permasalahan dari suatu teks tanggapan kritis
PG
41


struktur teks tanggapan kritis
menentukan bagian penilaian/judgement teks tanggapan kritis
PG
42




PG
44


meringkas teks teks tanggapan kritis
meringkas teks tanggapan ktitis
PG
45


menelaah dan merevisi teks tanggapan kritis
menyebutkan contoh kalimat efektif
PG
46


Penelaahan dan revisi teks (struktur dan kaidah kebahasaan)
memperbaiki/revisi kalimat
PG
47

 3.2 Menelaah struktur dan kebahasaan dari teks laporan percobaan yang didengar atau dibaca (percobaan sederhana untuk mendeteksi zat berbahaya pada makanan, adanya vitamin pada makanan, dll) (kurtilas revisi 2016)
Struktur teks laporan.
menentukan sistematika laporan percobaan
PG
48


3.4 Menelaah struktur dan ciri kebahasaan pidato persuasif tentang permasalahan aktual yang didengar dan dibaca  
struktur teks pidato
memilih struktur teks pidato bagian pembukaan sesuai ilustrasi
PG
49

Teks pidato persuasif
Menyimpulkan gagasan, pikiran, pandangan, arahan atau pesan dalam pidato
PG
50





BAB III
SIMPULAN


            Manfaat kisi-kisi adalah untuk menjamin sampel soal yang baik. Dalam arti mencakup semua pokok bahasan secara operasional. Agar item-item atau butir-butir tes mencakup keseluruhan materi (pokok bahasan atau sub bahasan) secara proporsional, maka sebelum menulis butir-butir tes terlebih dahulu kita harus membuat kisi-kisi sebagai pedoman. Sebuah kisi-kisi memuat jumlah butir yang harus dibuat untuk setiap bentuk soal dan setiap pokok bahasan serta untuk setiap aspek kemampuan yang hendak diukur.
Kisi-kisi yang baik ialah kisi-kisi yang memenuhi persyaratan berikut:
a.      Kisi-kisi harus dapat mewakili isi silabus/kurikulum atau materi yang telah diajarkan  secara tepat dan proporsional.
b.      Komponen-komponennya diuraikan secara jelas dan mudah dipahami.
c.       Materi yang hendak ditanyakan dapat dibuatkan soalnya.















DAFTAR PUSTAKA


Djali.Muliono, Pudji. 2010. Pengukuran Dalam Bidang Pendidikan Penulis. Jakarta. Grasindo.

Novia, Rina. 2010. Super Teacher Super Student. Jakarta. Zikrul Hakim









Komentar

Postingan Populer