ASAS KURIKULUM
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Kurikulum
memilki peranan penting dalam sistem pendidikan. Hal ini dikarenakan
selain kurikulum merupakan suatu rancangan pendidikan yang memiliki
kedudukan cukup penting dalam seluruh kegiatan pendidikan, kurikulum juga
menentukan proses pelaksanaan dan hasil pendidikan. Penyusunan kurikulum tidak
dapat dikerjakan secara sembarangan, mengingat pentingnya peran kurikulum di
dalam perkembangan pendidikan kehidupan manusia secara umum.
Mengingat pentingnya kurikulum, desain kurikulum harus
dilaksanakan berdasarkan konsep pengembangan ilmu pengetahuan, pengalaman,
keterampilan, sikap dan nilai moral, sehingga visi dan misi kurikulum yang
dikembangkan dapat membentuk pribadi yang kuat. Selain itu, dalam pengembangan
kurikulum juga diperlukan landasan atau asas yang kuat agar hasil
pendidikan terjamin kualitasnya. Asas-asas utama dalam pengembangan kurikulum
yaitu asas filosofis, psikologis, sosiologis, cultural ilmu pengetahuan dan
teknologi serta organisatoris.
B. Rumusan masalah
1) Bagaimana
dan asas-asas kurikulum?
2) Bagaimana Asas
filosofis dalam pengembangan kurikulum?
3) Bagaimana Asas
psikologis dalam pengembangan kurikulum?
4) Bagaimana Asas sosial budaya ilmu
pengetahuan dan teknologi dalam
pengembangan kurikulum?
5) Bagaimana Asas
organisatoris dalam pengembangan kurikulum?
C. Tujuan
1. Untuk
mendeskripsikan pengertian
dan asas-asas pengembangan kurikulum
2.
Untuk mendeskripsikan Asas filosofis dalam
pengembangan kurikulum
3. Untuk mendeskripsikan Asas psikologis dalam pengembangan kurikulum
4. Untuk
mendeskripsikan Asas
sosial-budaya, ilmu pengetahuan dan teknologi dalam pengembangan
kurikulum
5. Untuk mendeskripsikan Asas organisatoris dalam
pengembangan.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian asas-asas kurikulum
Menurut UU No.2 tahun 1989 kurikulum yaitu seperangkat
rencana dan peraturan, mengenai isi dan bahan pelajaran, serta cara yang
digunakannya dalam menyelenggarakan kegiatan belajar mengajar. Terdapat satu hal yang sering disebut dalam kurikulum,
yaitu bahwa kurikulum berhubungan dengan perencanaan aktivitas siswa.
Perencanaan itu biasanya dihubungkan dengan kegiatan belajar mengajar untuk
mencapai sejumlah tujuan.
Sedangkan dalam pengembangannya kurikulum harus berpijak
pada landasan-landasan atau asas-asas yang kuat dan kokoh. Karena asas
kurikulum dapat dijadikan titik tolak, artinya pengembangan kurikulum dapat
didorong oleh pembaharuan tertentu, misalnya penemuan teori-teori baru dan
perubahan tuntutan masyarakat terhadap fungsi lembaga pendidikan itu.
Sedangakan sebagai titik akhir, pengembangan kurikulum harus dikembangkan sedemikian
rupa, sehingga dapat mewujudkan perkembangan tertentu, seperti ilmu
pengetahuan, perbedaan latar belakang, nilai-nilai filasafat suatu masyarakat,
dan tuntutan-tuntutan kebudayaan tertentu. Secara umum asas-asas pengembangan
kurikulum terdiri dari asas filosofis, asas psikologis, asas sosial-budaya,
asas ilmu pengetahuan dan teknologi serta asas organisatoris.
B. Asas Filosofis
Secara etimologis filsafat berasal dari dua kata yaitu philare yang berarti cinta dan sophia yang berarti kebijaksanaan.
Filsafat berarti cinta pada kebijaksanaan. Agar dapat berbuat bijak, maka
seseorang harus berpengetahuan. Pengetahuan tersebut diperoleh dari proses
berfikir, yaitu berfikir sistematis, logis dan mendalam. Dalam
mengambil keputusan mengenai kurikulum seseorang pengembang kurikulum harus
memperhatikan falsafah, baik falsafah bangsa, falsafah lembaga pendidikan dan
falsafah pendidik.
Perbedaan falsafah dengan sendirinya akan menimbulkan
perbedaan dalam tujuan pendidikan, bahan pengajaran yang disajikan, dan juga
cara mengajar serta penilaiannya. Secara utuh
bangsa Indonesia menggunakan Pancasila sebagai dasar dan falsafah hidup dalam
bermasyarakat, berbangsa dan bernegara, maka kurikulum pendidikan pun
disesuaikan dengan nilai-nilai Pancasila itu sendiri. Dalam penyusunan
kurikulum di Indonesia mengacu pada filsafat
pendidikan Pancasila. Filsafat pendidikan dijadikan dasar dan terarah, sedang
pelaksanaannya melalui pendidikan.
Ada empat
macam aliran utama dalam filsafat, yaitu:
1) Aliran Idealisme
Aliran ini berpendapat bahwa kebenaran itu berasal
dari dunia supra natural atau Tuhan. Kebenaran diyakini datang dari Tuhan
melalui wahyukebenaran itu bersifat mutlak, apa yang datang dari Tuhan adalah
benar dan baik. Tujuan hidup manusia adalah memenuhi kehendak Tuhan.
2) Aliran Realisme
Aliran ini berpendapat bahwa untuk memperbaiki dan
meningkatkan pemahaman manusia tentang jagad raya dan hal-hal yang ada di
dalamnya melalui penelitian ilmiah, karena kebenaranya hanya dapat ditemukan
melalui percobaan-percobaan untuk menemukan hukum alam.
3) Pragmatisme/Utilitarianisme
Tujuan hidup menurut aliran ini adalah untuk mencari
kebenaran sosial yang menguntungkan bagi umat manusia dengan lingkungannya
dengan menerapkan prinsip falsafah yang humanistik melalui trial and error.
4) Aliran Eksistensialisme
Aliran ini berpendapat bahwa kebaikan dan kebaikan
itu tergantung pada individu. Norma-norma hidup itu berbeda secara individual
dan ditentukan masing-masing secara bebas. Tujuan hidup dari aliran ini adalah
merealisaikan diri dan menyempurnakan diri sesuai dengan norma-norma yang dipilih.
C. Asas Psikologis
Psikologi adalah ilmu yang mempelajari tingkah
laku manusia. Sedangkan kurikulum adalah upaya dalam menentukan program
pendidikan untuk mengubah periluku manusia itu sendiri. Karena itu, dalam
mengembangkan kurikulum harus dilandasi oleh psikologi sebagai refrensi dalam
menentukan apa dan bagaimana perilaku tersebut harus dikembangkan.
di dalam asas psikologi terdapat dua hal yang harus
diperhatikan, yaitu:
a. Psikologi anak
Dalam proses pengembangan kurikulum, harus
memperhatikan perkembangan psikologi anak, kebutuhan dan minat mereka. Sekolah
didirikan untuk kepentinagan anak, yakni menciptakan situasi di mana anak dapat
belajar dengan baik, dapat menguasai sejumlah pengetahuan, dapat mengubah sikap, dapat menerima norma atau nilai-nilai yang diharapkan.
b. Psikologi Belajar
Psikologi belajar merupakan suatu kajian bagaimana
seseorang belajar, baik secara individu maupun kelompok. Seseorang dikatakan belajar bila ia melakukan
kegiatan yang dapat merubah kelakuannya ke arah yang lebih baik. Ia dapat
melakukan sesuatu yang sebelumnya tidak dapat dilakukan. Tingkahlaku dipandang dalam arti luas meliputi pengamatan,
pengenalan, perbuatan, keterampilan, minat, penghargaan, sikap, dan lain-lain.
D. Asas Sosial-Budaya (Sosio-Ciltural) dan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (Science & Technology)
Sosial mengacu pada hubungan antar individu, antar
masyarakat, dan individu dengan masyarakat. Aspek sosial telah ada sejak
manusia dilahirkan. Karena itu aspek sosial sangat dekat pada diri individu yang perlu dikembangkan dalam perjalanan
hidup peserta didik agar menjadi matang. Disamping tugas pendidikan
mengembangkan aspek sosial, aspek itu sendiri sangat berperan dalam membantu
anak didik dalam upaya mengembangkan dirinya. Maka segi sosial ini perlu
diperhatikan dalam proses pendidikan. Sedangkan kebudayaan menurut Kneller
merupakan cara hidup yang telah dikembangkan oleh anggota-anggota masyarakat.
Pendidikan
merupakan sosialisasi dari pewarisan budaya dari generasi ke generasi
selanjutnya dalam upaya membuat orang berperilaku mengikuti budaya yang sesuai
dengan nilai dan norma-norma yang berlaku. Untuk itu melalui pendidikan
pewarisan budaya bangsa akan terealisasi dengan baik. Oleh karena itu, anak
didik dihadapkan pada budaya manusia, dibina dan dikembangkan sesuai dengan nilai
budayanya.
Pendidikan sebagai proses budaya adalah upaya membina dan
mengembangkan daya cipta, karsa dan rasa manusia menuju ke peradaban manusia
yang lebih luas dan tinggi, yaitu manusia yang berbudaya. kebudayaan itu
universal dan bersifat
khusus, universal artinya berlaku untuk umum. Sedangkan kebudayaan yang
bersifat khusus artinya dalam kebudayaan yang universal tersebut ada
unsur-unsur yang khusus di dalamnya.
Ilmu pengetahuan merupakan seperangkat pengetahuan yang
disusun secara sistematis yang dihasilkan melalui riset dan penelitian.
Sedangkan teknologi adalah implikasi dari ilmu pengetahuan untuk memecahkan
masalah-maslah praktis dalam kehidupan. Seiring berkembangnya pemikiran
manusia, banyak ditemukan berbagai penemuan-panemuan baru dalam bidang
kehidupan manusia seperti kehidupan sosial, ekonomi, budaya, politik, dan
kehidupan lainnya. Sehingga perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi baik
langsung maupun tidak langsung berpengaruh pula terhadap pendidikan.
Ada beberapa bidang ilmu pengetahuan dan teknologi yang
mempengaruhi kehidupan masyarakat, baik lansung maupun tidak langsung.
Bidang-bidang tersebut adalah komunikasi, transportasi, mekanisme industri dan
pertanian, serta persenjataan. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi secara
langsung berimplikasi terhadap pengembangan kurikulum yang di dalamnya
mencangkup pengembangan isi dan materi pendidikan, penggunaan strategi dan media
pembelajaran, serta penggunaan sistem evaluasi. Dengan begitu peserta didik
diharapkan dapat memecahkan masalah sebagai pengaruh perkembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi.
E. Asas Organisatoris
Asas ini berkenaan dengan organisasi
kurikulum. Organisasi bahan pelajaran yang dipilih harus serasi dengan
tujuan dan sasaran kurikulum, yang pada dasarnya disusun dari yang sederhana
kepada yang kompleks, dari yang konkrit kepada yang abstrak, dan dari ranah
(dominan) tingkt rendah kepada ranah yang lebih tinggi, baik kognitif, afektif
maupun psikomotorik.
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam kaitannya dengan
asas organisatoris adalah:
1. Tujuan
bahan pelajaran
mengajarkan keterampilan untuk masa sekarang atau
mengajarkan keterampilan untuk keperluan masa depan, apakah untuk memecahkan
masalah, untuk mengembangkan nilai-nilai, untuk mengembangkan ciri ilmiah, atau
untuk memupuk jiwa warga negara yang baik.
2. Sasaran
bahan pelajaran
Siapakah peserta didiknya? Apakah latar belakang
pendidikan dan pengalamanya? Sampai manakah tingkat perkembangannya? Bagaimana
profil kepribadian dan motivasinya?
3. Pengorganisasian bahan
Bagaimana pelajaran diorganisir, apakah berdasarkan
topik, konsep kronologi
atau lainnya? Apakah jenis organisasi kurikulum yang dipakai apakah separated subject curiculum, correlated curriculum atau integrated
curriculum?
a. Separated subject
curriculum
Model kurikukum ini menyajikan segala bahan pelajaran
dalam berbagai macam mata pelajaran secara terpisah-pisah satu sama lain. Subject
separated curriculum ini bertujuan agar generasi muda mengenal hasil kebudayaan dan pengetahuan umat manusia yg
dikumpulkan selama berabad-abad.
b. Correlated
curiculum
Organisasi kuikulum ini menghendaki agar mata
pelajaran itu ada hubungan satu sama lain, Correlated Curriculum adalah suatu bentuk kurikulum yang menunjukkan suatu
hubungan antara satu mata pelajaran dengan mata pelajaran lainnya, tetapi tetap
memperhatikan ciri dan karakteristik tiap bidang tersebut.
c. Broad field curriculum
Beberapa mata pelajaran yang sejenis dan memiliki
ciri-ciri yang sama dikorelasikan atau difungsikan dalam satu bidang pengajaran, misalnya bidang studi Bahasa Indonesia, meliputi membaca, bercerita, mengarang,
bercakap-cakap, dan lain-lain. Ilmu
Pengetahuan Sosial (sejarah, geografi, ekonomi). Ilmu Pengetahuan Alam (fisika,
biologi, kimia). Demikian bidang studi lain seperti matematika, kesenian, dan
lain-lain.
d. Integrated curriculum
Integrated curriculum
yaitu kurikulum yang menyajikan bahan pembelajaran secara unit dan keseluruhan
tanpa mengadakan batas-batas antara satu mata pelajaran dengan yang
lainnya. Program ini adalah orientasi baru dimana kurikulum
dititikberatkan kepada kegiatan-kegiatan peserta didik, bukan pada mata pelajaran. Gruru menyiapkan program
yang meliputi kegiatan2 yang menyajikan kehidupan anak, misal eskursi, cerita. Dengan cara memperkaya dan memperluas
macam-macam kegiatan peserta didik dapat memperoleh pengetahuan dan
keterampilan.
BAB 111
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari semua pembahasan yang telah di sampaikan, terkaitdengan adanya asas-asas yang terkandung dalam kurikulum yaitu berupa filosofis dan psikologis fungsi dan lain-lainya maka dapat diambil suatu kesimpulan bahwa dalam suatu lembaga sangat diperlukan tiga komponen landasan tesebut karena dalam sebuah pendidikan harus mengetahui untuk apa pendidikan tersebut, mau dibawa kemana arah pendidikan tersebut, kemudian terkait karakteristik dari setiap individiu, bakat dan minat serta nilai-nilai yang akan ditanamkan kepada peserta didik. Semua aspek yang berkaitan di atas sangat penting untuk menjadi pedoman dalam meningkatkan kualitas kurikulum sehingga akan tercipta kurikulum yang mampu membawa perubahan bagi Indonesia.
Dari semua pembahasan yang telah di sampaikan, terkaitdengan adanya asas-asas yang terkandung dalam kurikulum yaitu berupa filosofis dan psikologis fungsi dan lain-lainya maka dapat diambil suatu kesimpulan bahwa dalam suatu lembaga sangat diperlukan tiga komponen landasan tesebut karena dalam sebuah pendidikan harus mengetahui untuk apa pendidikan tersebut, mau dibawa kemana arah pendidikan tersebut, kemudian terkait karakteristik dari setiap individiu, bakat dan minat serta nilai-nilai yang akan ditanamkan kepada peserta didik. Semua aspek yang berkaitan di atas sangat penting untuk menjadi pedoman dalam meningkatkan kualitas kurikulum sehingga akan tercipta kurikulum yang mampu membawa perubahan bagi Indonesia.
Daftar Pustaka
Komentar
Posting Komentar