SOSIOLINGUISTIKANALISIS BAHASA BERDASARKAN TEMPAT




1.     WARUNG MAKAN
a.     Ibu Ayu/bu gentos, alamat RS Santa Maria Pemalang
Bahasa yang digunakan di warung ini:
1.     Bahasa Indonesia
2.     Bahasa jawa ngoko
3.     Bahasa jawa krama
          Analisis : Bahasa Indonesia digunakan oleh dokter-dokter ketika akan membeli, sedangkan bahasa ngoko digunakan oleh pasien dan karyawan yang berumur sudah tua atau sudah kenal. Untuk bahasa karma  digunakan oleh pemilik warung dan beberapa pasien yang membeli sebagai tanda rasa meghormati.
Jadi, bahasa yang dominan pada warung Bu  Ayu menggunakan bahasa Inndonesia.

b.     Ibu Endut, alamat desa Bandelan Taman Pemalang
Bahasa yang digunakan di warung ini:
1.     B1 : Bahasa Jawa ngoko
2.     B2 : Bahasa Jawa karma
          Analisis : Bahasa Jawa ngoko pada warung Bu Endut lebih dominan digunakan. karena lingkungan dekat warung tersebut, penduduknya bermata pencaharian sebagai petani dan status ekonomi mereka masih dibilang rendah. Untuk bahasa Jawa karma hanya digunakan oleh beberapa orang yang tingkat ekonominya lebih tinggi seperti pegewai negeri.

c.      Ibu Rukaiyya, alamat Tembalang dan Meteseh
B1 : Bahasa Indonesia
B2 : Bahasa Jawa
     Analisis : Setiap warung makan, bahasa yang digunakan oleh para pembeli itu berbeda-beda. Jika warung makan itu terletak di dekat perkotaan, maka bahasa yang lebih dominan digunakan oleh para pembeli yaitu bahasa Indonesia. Misalnya warung makan yang saya kunjungi di daerah Tembalang. Karena kebanyakan para mahasiswa yang membeli. Jadi bahasa yang digunakan adalah bahasa Indonesia.
     Berbeda dengan warung makan yang saya temui di daerah Meteseh yang lokasinya berada pada lingkungan desa atau bisa dibilang jauh dari pusat kota. Saya mendengar salah satu pembeli memesan makanan dengan menggunakan bahasa Jawa.
Contoh:
     “Pak, wonten lauk telor mboten?”
     Dari setiap warung makan yang saya kunjungi hampir tidak ada bahasa Inggris yang digunakan. Sehingga bahasa yang digunakan oleh setiap orang itu berbeda-beda. Hanya menyesuaikan pada lingkungan atau kondisinya saja.

d.     Bu Rati, alamat desa Ngabenrejo Rt 05 Rw 02
B1: Bahasa Jawa
B2: Bahasa Indonesia
     Analisis: penggunaan bahasa yang digunakan anatara penjual dan pembeli masih berdominan menggunakan bahasa Jawa. Bahasa Indonesia yang digunakan masih bersifat minim atau tidak sering digunakan. tidak muncul sedikitpun penggunaan bahasa Asing, misalnya bahasa Inggris. Hal ini dilatarbelakangi karena rumah makan Bu Rati terletak di pedesaan. Sehingga penggunaan bahasa Jawa masih kental digunakan masyarakat sekitar.

e.      Pak Nuryono, alamat Purwodadi
B1 : Bahasa Indonesia
B2 : Bahasa Inggris
     Analisis : penggunaan bahasa antara penjual dan pembeli didominasi oleh bahasa Indonesia. Karena letak rumah makan Nuryono Purwodadi terletak di tengah kota Purwodadi. Bahasa Indonesia mendominasi setiap percakapan. Bahasa Jawa sudah mulai tergeser dan tidak digunakan. akan tetapi, mulai muncul bahasa Asing, sepert bahasa Inggris, dan lain sebagainya.
Contoh : Penggunaan bahasa Inggris yaitu disetiap pintu terdapat tulisan OPEN dan CLOSE, ada juga tulisan No Smoking, dan Rest Area. Pengunjung rumah makan Nuryono Purwodadi kebanyakan orang kantoran, pengusaha, dan sebagainya.

f.       Mbak Sri, samping perputakaan
Bahasa yang digunakan di warung ini :
B1 : bahasa jawa tegal
B2 : bahasa Indonesia
     Analisis : penggunaan bahasa antara penjual dan pembeli di warung ini kebanyakan mahasiswa, terkadang ada beberapa diantara mereka menggunakan bahasa Sunda kalau yang sudah akrab dengan Mbak Sri. Ada juga yang menggunakan bahasa Indoonesia saat membeli. Bahasa yang dominan digunakan di warung ini adalah bahasa Indonesia.

g.     Mbak Puji alamat
B1 : bahasa jawa
B2 : bahasa Indonesia
     Analisis:     Penggunaan bahasa pada warung makan mbak puji kebanyakan menggunakan bahasa jawa. Karena kebanyakan orang yang membeli dan makan disitu ialah warga masyarakat sekitar yang dominan menggunakan bahasa jawa. Sehingga mereka bertransaksi dengan bahasa jawa sehari-hari.
     Bahasa jawa yang digunakan pun kebanyakan bahasa jawa ngoko.  Bahasa jawa karma alus digunakan apabila bertransaksi dengan orang yang tua dan memiliki kedudukan tinggi dalam masyarakat.
     Selain bahasa jawa, di warung mbak Puji ini terkadang menggunakan bahasa Indonesia. Bahasa Indonesia ini biasa digunakan untuk pembeli yang tidak bisa menggunakan bahasa jawa. Misalnya bagi mereka yang datang dari luar jawa.





2.     ANGKRINGAN
a.     Pak To, alamat Tembalang
B1 : bahasa Indonesia.
B2 : bahasa Jawa.
    Analisis : Di tempat angkringan yang saya kunjungi, bahasa yang digunakan oleh para pembeli lebih domain menggunakan bahasa Indonesia. Bahkan terkadang ada juga yang menggunakan bahasa  Jawa. Bahasa Indonesia digunakan ketika pembeli akan memesan makanan. Sedangkan bahasa Jawa digunakan oleh para pembeli saat mereka sedang berbincang dengan teman di sampingnya.

3.     KAFE
a.   Mc.D, alamat Pandanaran
B1 : bahasa Jawa
B2 : bahasa Indonesia
    Analisis : bahasa yang digunakan pengunjung kebanyakan adalah siswa-siswi SMA, mereka menggunakan campur kode dalam berkomunikasi antar teman dnegan diselingi bahasa Indonesia Non Formal.
Contoh :
    wes agak bosen”.
Berbeda dengan pelanggan atau pengunjung dengan ras Cina, mereka menggunakan bahasa pertama mereka yaitu bahasa Indonesia.


b.     Calais
B1 : bahasa Jawa
B2 : bahasa Indonesia
    Analisis : bahasa yang digunakan pengunjung kebanyakan bahasa Indonesia. Meskipun bahasa pertama mereka meninggikan bahasa kedua mereka. Mereka adalah golongan diglosia atau masyarakat yang meninggikan bahasa pertama. Karena mereka juga melihat posisi di mana mereka berada.

c.              Cafe Deco, alamat Majasem Barat Tegal
B1:  bahasa Indonesia
B2:  bahasa Jawa
    Analisis: Cafe Deco mayoritas pelanggan yang datang menggunakan bahasa Indonesia. Dari cara interaksi antara pelayan dengan pelanggan yang akan memesan menu makanan. Kebanyakan menu yang disediakan menggunakan bahasa Indonesia. Deco Café ini menyediakan menu kopi dan coklat hangat. Jadi, menu yang ditulis pun menggunakan bahasa Indonesia.

d.             Café Paties Pizza, alamat
      B1 : bahasa Indonesia
  B2 : bahasa Inggris
        Analisis : Bahasa yang digunakan di Kafe Paties Pizza adalah bahasa Indonesia. Akan tetapi, dalam menu menggunakan bahasa Inggris. Pengunjung yang datang pun memesan makanan dengan menggunakan bahasa Indonesia, pelayanannya juga menggunakan bahasa Indonesia. Karena selain pengunjung yang datang berasal dari berbagai daerah. Tempatnya pun berada di tengah kota.


4.     RESTOAN
a.     Dapur Tempo Doeloe Resto, alamat Jl. Sultan Agung 36
B1: bahasa Jawa
B2: bahasa Indonesia
          Analisis : seorang pelayang yang akan menawarkan menu kepada pelanggan menggunakan bahasa Jawa sesuai dengan tema pada resto. Pelanggan yang datang pun ada yang menggunakan bahasa Jawa juga sebagai interaksi, walaupun bukan menjadi mayoritas. Hampir yang datang ke resto tersebut adalaha orang-orang Jawa. Sambil bernostalgia mengenang dulu pernah datang saat masih muda. Menurut pengamatan saya bahwa di resto ini orang-orang yang makan di tempat ini lebih diutamakan dengan bahasa Jawa.

b.     Resto Waroeng Steak, alamat Gombel
B1: bahasa Indonesia
B2: bahasa Inggri
          Analisis: restoran yang saya jumpai di wilayah Gombel itu didominasi menggunakan bahasa Indonesia. Mayoritas pengunjung berasal dari kalangan menengah ke atas. Biasanya para pengunjung itu dari perkotaan.


KESIMPULAN

          Dari berbagai tempat yang telah kami kunjungi terdapat berbagai perbedaan bahasa yang digunakan. Ada yang menggunakan bahasa Indonesia dalam berkomunikasi dan ada pula yang menggunakan bahasa jawa atau bahasa daerah mereka masing-masing. Hal itu menunjukkan bahwa bahasa yang digunakan lebih dominan bahasa Indonesia. Meskipun ada juga beberapa tempat yang menggunakan bahasa asing. Tetapi tetap saja bahasa yang digunakan di dominasi oleh bahasa Indonesia.



Komentar

Postingan Populer